Jumat, 04 Mei 2012



Suatu ketika seorang bayi siap dilahirkan kedunia ini. Menjelang bayi itu diturunkan ia bertanya kepada Tuhan, "Kata para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya bisa hidup disana, saya terlalu kecil dan lemah (kata bayi tersebut)". Tuhan menjawab "Aku telah memilih satu malaikat untuk mu, ia akan menjaga dan mengasihi mu." Tetapi di syurga yang saya lakukan cukup bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi ku untuk merasa bahagia, kata bayi tersebut. Tuhan berkata "malaikat mu akan bernyanyi dan tersenyum untuk mu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih bahagia."
Si bayi tetap bertanya kepada tuhan, "dan apa yang dapat saya lakukan jika aku ingin berbicara Kepada-Mu?" Sekali lagi tuhan menjawab, "Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo'a". Si bayi pun masih belum puas, ia pun bertanya lagi "saya dengar di bumi banyak orang jahat dan siapa yang akan menjaga saya?" Dengan penuh kesabaran Tuhan menjawab "Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan nyawa sekalipun."
Si bayi tetap bertanya, Tapi aku akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi, Tuhan dengan segenap kesabarannya menjawab "Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan mu cara kamu kembali kepada Ku walau sebenarnya Aku selalu ada di sisimu.
Saat itu syurga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar dan sang bayi dengan suara lirihnya bertanya "Tuhan seandainya aku diturunkan sekarang, bisakah Engkau memberitahu ku nama malaikat di rumah ku nanti?" Tuhan pun menjawab kamu dapat memanggilnya IBU!

Kadang aku melupakan sosok ibu disaat aku bahagia namun tidak begitu dengan Ia, aku masih teringat ketika kecil saat ibu ku keluar rumah dan membawakan ku buahan yang ia dapat dari tetangga walau sebenarnya ia belum sempat memakannya, namun ketika aku mendapatkan buah aku tak pernah membawakannya walau sebiji pun. Ketika aku sakit ia merawat ku bahkan semalaman ia tidak tertidur demi menjaga ku, Ia rela tidak berselimut asalkan aku dapat tertidur pulas dengan balutan selimut. Aku sadar, aku mengerti betapa Mulia nya sosong seorang Ibu dan aku ingin menjadi yang terbaik untuk nya.

---Kenanglah Ibu yang senantiasa menyayangimu, yang selalu meneteskan air mata ketika kita meninggalkannya, Sesekali jenguklah Ibu yang selalu menantikan kehadiran Mu dirumah, Jenguklah dan memohon maaf kepadanya, tinggalkan sejenak kesibukan mu dan jenguklah IBU sebelum engkau kehilangan saat-saat yang sangat ekngkau rindukan dimasa akan datang ketika Ibu mu telah tiada, ketika tidak ada lagi yang menunggu dan menyambut mu di depan pintu, ketika tidak ada lagi yang rela tidak berselimut demi engkau, ketika tidak ada lagi yang menyiapkan sarapan pagi untukmu, yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya, jangan biarkan kau kehilangan saat-saat dimana seorang yang selalu meneteskan air mata untuk mendoakan mu sampai akhir hayat nya, kembalilah segera, peluklah ia yang selalu menyayangimu
http://coretan-anak-pulau.blogspot.com/2012/02/kisah-tentang-ibu.html

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posts With Thumbnails v3