Jumat, 04 September 2009

Shodaqoh membawa berkah

Salah satu amal shalih yang sangat dianjurkan sebagai ibadah utama di bulan Ramadhan ialah bersedekah. Tapi tentu saja, sebagaimana berakhlaq mulia, bersedekah juga semestinya tidak hanya dilakukan di bulan Ramadhan, melainkan selamanya.

Sedekah merupakan bagian dari upaya tadzkiyyatun nafs, membersihkan pribadi, baik lahir maupun batin. Jika hati bersih, rahmat Allah SWT mudah menghampiri. Sebab, Allah itu suci, hanya berdekatan dengan yang serba suci.

Dalam Al-Quran, sedekah disebutkan sebagai salah satu ibadah yang utama. Bahkan dalam kitab suci itu kalimat perintah Allah untuk bersedekah menggunakan huruf waw ‘athaf, yang biasa digunakan sebagai kata-kata sumpah. Misalnya, Wallahi, demi Allah. Dengan demikian, sedekah merupakan perintah yang sangat mengikat dan sangat penting.

Begitu pentingnya sedekah, sehingga dalam Al-Quran terdapat banyak perintah mengenai amalan utama itu. Misalnya dalam surah Ibrahim ayat 31, “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang beriman, hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi maupun terang-terangan, sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual-beli dan persahabatan.”

Konsep sedekah sesungguhnya tidak semata-mata berkaitan dengan pemberian materi. Sebab, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Setiap amal yang baik adalah sedekah.” Maka, sedekah sesungguhnya identik dengan amal kebajikan. Bahkan, sabda Rasulullah SAW lagi, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.”

Mengapa sedekah sangat dianjurkan? Barangkali karena sifat alamiah manusia yang memang sangat sulit berbagi, apalagi menjadi dermawan. Lho, mengapa enggan memberi? Karena sebagian orang berpikir bahwa, dengan memberi, harta miliknya akan berkurang. Atau, barangkali mereka berpikir, jangankan untuk orang lain, untuk diri sendiri saja masih kurang.

Itu sebabnya banyak orang berpikir, sebaiknya menunggu sampai harta cukup dulu, baru kemudian bersedekah. Padahal, dalam praktek, harta yang dikumpulkan itu malah tidak pernah cukup, selalu saja kurang, sehingga sedekah pun tertunda.

Dalam masyarakat, banyak kita jumpai orang yang hidupnya telah mapan, bahkan kaya raya, tapi tetap saja kikir, pelit, bakhil. Bahkan semakin kaya semakin bakhil, sehingga semakin hari semakin merasa kurang saja. Karena merasa selalu kekurangan, ia pun enggan bersedekah. Padahal, menurut Al-Quran, kalau kita ingin dicukupkan rezeki oleh Allah SWT, haruslah bersedia berbagi.

EMPAT KEUTAMAAN

Sedemikian penting dan utamanya bersedekah, sehingga kita dianjurkan menunaikannya sebagai inisiatif, bukan atas permintaan. Sangat utama ditunaikan di depan, bukan setelah ada sisa dari suatu harta. Juga jangan diberikan setelah melaksanakan suatu perbuatan, karena hal itu bukan sedekah, melainkan syukuran.

Jika sedekah disampaikan di depan, sebagai inisiatif, akan “mengundang” kekuasaan Allah, yang berjanji melipatgandakan “pengganti” sedekah sampai 700 kali. Simak surah Al-Baqarah ayat 261, “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah itu, (sedekah-Nya) serupa sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, setiap bulir (terdapat) seratus biji. Allah melipatgandakan pahala bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mahaluas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.”

Yakin bahwa Allah tak mungkin ingkar janji, seorang sufi menjadi sangat dermawan. Dan justru karena sangat dermawan itulah ia tak pernah kekurangan, bahkan sahabatnya semakin bertambah dan ia semakin dicintai orang. Ada pula ulama yang, karena sedang sangat membutuhkan dana, malah memperbanyak bersedekah. Dan hasilnya, Allah melipatgandakan pengganti sedekah yang telah ia keluarkan.

Bagi seorang mukmin, hidup di dunia merupakan kesempatan yang baik untuk bersedekah, sebagai upaya untuk membangun solidaritas antarmanusia. Sebuah prinsip yang kelihatannya sangat sederhana dan “aneh”: mumpung masih hidup, kita harus bersedekah. Lho, mengapa? Sebab, firman Allah, di hari kiamat kelak tak seorang pun yang bersedia menerima sedekah lagi. Sebab, semua orang terlalu sibuk degan urusan masing-masing.

Apa sebenarnya keutamaan sedekah? Menurut Rasulullah SAW, ada empat keutamaan. Pertama, sedekah justru mengundang rezeki. Semakin banyak bersedekah, semakin banyak rezeki melimpah. “Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, dan bertambah”, sabda Rasulullah.

Kedua, sedekah bisa menyembuhkan penyakit. Karena sedekah dapat membersihkan hati dan pikiran, dampaknya secara psikologis dapat pula membantu penyembuhan, berkat ridha Allah SWT. Selain itu, Allah menjanjikan melipatgandakan ganjaran sedekah hingga 700 kali lipat. Dengan bersedekah Rp.100.000,- misalnya, bukan tak mungkin akan kembali Rp.70.000.000. Dan dengan uang itulah si sakit membiayi proses penyembuhannya.

Ketiga, sedekah dapat menolak bala, menahan musibah, menghilangkan kesulitan. Sabda Rasulullah, “Jika seseorang ingin dihilangkan kesulitannya, diringankan bebannya, ditolong atas semua permasalahannya, dia harus membantu mereka yang lebih susah, lebih menderita, lebih bermasalah. Dan bersedekah merupakan upaya terbaik untuk membantu orang lain.” Sabda Rasulullah SAW lagi, “Bersegeralah bersedekah. Sebab, musibah dan bencana tidak bisa mendahului sedekah.”

Keempat, sedekah dapat memanjangkan umur. Dengan bersedekah, kehidupan kita akan dipenuhi kebajikan. Selalu tumbuh kepuasan batin dan merasa lebih berbahagia, karena dapat membantu orang lain, dan semakin dicintai para sahabat. Dengan kebajikan, hidup menjadi lebih berkualitas.

Menurut Imam Ghazali, jika orang sudah benar-benar menyadari akan jadi dirinya, tahu perannya sebagai makhluk sosial, dialah muslim yang baik. Dan muslim yang baik ialah mereka yang gemar bersedekah. (Sumber : naqshbandiyun.blogspot.com)

Saya mempunyai pengalaman pribadi. Dalam bulan ini Realisasi hampir dipastikan melebihi Anggaran Belanja Rumah Tangga. Belum lama ini istri saya bershodaqoh, mungkin sekitar seminggu. Dua hari yang lalu saya dapat arisan lalu kemarin tanah yang telah saya tawarkan sekitar satu setengah tahun yang lalu laku, dan insya Allah untung.. Hmm,lumayan buat lebaran...

Leia Mais…

Senin, 25 Mei 2009

Andai - Andai

Saya tidak mau jadi presiden, tapi andaikan saya seorang presiden saya akan larang mengekspor TKI, apalagi ke malaysia. Banyak saudara kita yang dianggap sebagai budak disana. mereka disebut sebagai INDON. mereka kebanyakan bekerja di sektor perkebunan di negara yang tanahnya tak lebih sepertiga dari luas wilayah kita. Kalau hanya menjadi buruh tani mengapa harus kesana? Saya akan memberdayakan lahan kita yang sangat luas. Program pembukaan perkebunan baru akan saya canangkan. Semua komoditas yang laku terus di pasar dunia akan menjadi produk unggulan program ini misalnya Karet & Kelapa Sawit. Bahkan Komoditas buah juga akan saya jadikan target program ini. Bayangkan, di negara yang katanya agraris ini (rakyatnya bermatapencaharian dari pertanian)hampir semua produk pertanian pokok harus diimpor. mulai dari beras, kedelai, apel, jeruk bahkan jagungpun masih harus ngimpor. Mengapa tidak kita berdayakan tanah dan sumber daya manusia kita (petani dan peneliti)?. Banyak anggaran negara ini yang pembelanjaannya mungkin prioritasnya kurang tepat. Untuk mengejar pagu anggaran 20% pendidikan, pembelanjaan malah di arahkan ke kesra tenaga pendidik. Sertifikasi guru yang menurut saya tidak efektif akan saya alihkan dananya untuk penciptaan pekerjaan. btw ngantuk, nyambung lagi kpn2 yaa..

Leia Mais…

Minggu, 24 Mei 2009

Cuma Coretan

Pemilihan Presiden dan Capres tinggal sebentar lagi. btw kita cuma butuh pemimpin yang berpihak pada rakyat. menurut berita harta kekayaan para capres cawapres naik dengan angka yang sangat besar bagi kita. mungkin jika calon tersebut bukan pejabat negara ga masalah. misal dah kaya dulu karena pengusaha, tapi jika tambahnya ketika jadi pejabat kayaknya gimana gitu ... coba simak "Sementara itu, Rabu (23/7), KPK mengumumkan harta kekayaan tiga pejabat penyelenggara negara, yaitu Gubernur Bank Indonesia Boediono, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution, dan Hakim Mahkamah Konstitusi Mochammad Mahfud MD.
Dalam pengumuman tersebut, total nilai kekayaan Boediono bertambah sekitar Rp 5 miliar dalam kurun waktu dua tahun atau sejak 24 Februari 2006 sampai 31 Mei 2008. Pada tanggal 24 Februari 2006, harta kekayaan Boediono sejumlah Rp 13,6 miliar, sementara pada laporan per tanggal 31 Mei 2008 harta Boediono menjadi Rp 18,6 miliar serta US$ 10 ribu."
( sumber http://web.pab-indonesia.com/content/view/16263/9/ )
Bayangkan harta Pak Boediono bertambah Rp 208.333.333,00 perbulannya (Rp 5 miliar dibagi 24 bulan) wooww...

Leia Mais…

Perubahan APBD TA 2009

Bagi bendahara di UPT yang mungkin mau menggeser, merubah rincian belanja, ataupun usulan menambah belanja siap-siap ya.. surat dari pak sekda dah sampai di dinas neeh

Leia Mais…

Software pembelajaran SIMDA

Software berbasis program flashmedia ini berisi tentang penatausahaan keuangan seperti yang tercantum dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006. Mungkin bisa dijadikan sekedar wacana dalam menjalankan program Simda kita. download aja disini (file dlm bentuk rar jika belum punya winrar tanya dan cari aja di tempate mbah google.) nih linknya http://www.divshare.com/download/7484427-ef7 filenya lumayan besar. sabar ya donlotnya... sedang file PDFnya donlot aja di http://www.divshare.com/download/7484477-6b2

Leia Mais…

Minggu, 19 April 2009

Bagi rekan yang ingin mendownload Formulir Penggeseran Belanja Tak Langsung (Gaji dan Tunjangan PNS) Disdikpora bisa klik http://www.divshare.com/download/7144652-05b

Leia Mais…

Recent Posts With Thumbnails v3